Di dunia ritel modern, setiap pemilik toko pasti kesal menghadapi pengunjung yang hanya bertanya, melihat-lihat, atau membandingkan harga tanpa membeli. Kita mengenal mereka sebagai Rohana (Rombongan Hanya Nanya-Nanya) dan Rojali (Rombongan Jarang Beli). Tapi, Anda bisa menjadikan mereka aset tersembunyi toko!
Fenomena ini makin jelas terlihat. Banyak toko menganggap Rohana dan Rojali hanya membuang waktu. Padahal, perilaku mereka menyimpan peluang besar untuk menciptakan penjualan baru. Kuncinya: ubah pendekatan dari sekadar melayani menjadi mempersuasi dengan strategi yang tepat.
Strategi Mengubah Rohana Menjadi Pembeli Aktif
Bayangkan, setiap Rohana yang masuk adalah calon pembeli potensial. Mereka hanya belum menemukan alasan kuat untuk membeli. Ini berarti Anda harus menciptakan trigger yang memicu keputusan membeli di tempat.
Terapkan strategi ini:
- Berikan Penawaran Eksklusif: Sediakan penawaran diskon atau bonus yang hanya berlaku saat kunjungan mereka tersebut.
- Ciptakan Momen FOMO: Berikan mereka alasan kuat kenapa mereka harus membeli sekarang, bukan nanti. Contohnya: tawarkan potongan harga kilat atau tampilkan stok terbatas yang terlihat jelas. Tekanan waktu yang tepat mengubah keraguan menjadi keputusan transaksi.
Memanfaatkan Rojali sebagai Brand Advocate
Rojali juga punya peluang yang sama. Walaupun jarang membeli, mereka memiliki daya pengaruh di lingkaran sosialnya. Jika Anda mampu menciptakan pengalaman belanja berkesan, mereka bisa menjadi brand advocate yang secara tidak langsung mempromosikan toko Anda, meskipun frekuensi belanja mereka rendah.
Fokus pada Experience-Based Retail
Strategi paling efektif adalah membangun experience-based retail. Artinya, toko Anda tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga tempat pelanggan merasakan nilai tambah—baik dalam bentuk pelayanan, informasi, atau hiburan. Dengan cara ini, Anda lebih mudah meyakinkan Rohana dan Rojali untuk membeli, bahkan pada kunjungan pertama.
Selain itu, latih tim penjualan Anda menjadi storyteller yang handal. Jangan hanya menjawab pertanyaan harga, tapi ceritakan manfaat produk, kisah sukses pelanggan lain, atau ide kreatif penggunaannya. Rohana dan Rojali cenderung membeli jika mereka merasa produk tersebut relevan dengan kebutuhan mereka.
Fenomena ini bukanlah ancaman; itu adalah sinyal perubahan zaman. Ritel harus bergerak dari sekadar “tunggu pembeli” menjadi “cetak pembeli”. Mengubah pengunjung pasif menjadi pembeli aktif adalah keterampilan yang harus Anda miliki di era persaingan ketat ini.
Saat Anda mulai melihat Rohana dan Rojali bukan sebagai masalah, tetapi sebagai kesempatan, pola pikir bisnis Anda akan berubah. Toko Anda akan menjadi magnet yang tidak hanya menarik banyak pengunjung, tetapi juga menghasilkan transaksi nyata dari setiap kunjungan.

Tinggalkan Balasan